BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Kebutuhan dasar manusia yang penting
salah satunya adalah pangan di samping papan, sandang, pendidikan, dan
kesehatan. Dilihat dari segi ilmu gizi, susu merupakan bahan pangan yang
sempurna karena mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan tubuh manusia
sehingga baik untuk dikonsumsi dan merupakan makanan alamiah. Susu biasanya
berarti cairan bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susu dari mamalia betina.
Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan
padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk
seperti mentega, yoghurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk,
susu steril, susu UHT (Ultra High Temperature Milk) dan lain-lain untuk
konsumsi manusia (http://id.wikipedia.org/wiki/susu). Dari sudut lain air susu
juga dapat digunakan sebagai bahan mentah yang mengandung sumber zat-zat makan
yang penting. Sebagai salah satu produk hasil ternak, susu juga merupakan salah
satu minuman bergizi dimana sebagian besar digunakan sebagai produk pangan
(Winarno, 2002).
Dewasa ini telah banyak beredar di pasaran berbagai macam produk olahan
susu antara lain susu skim, susu krim, susu kental manis, susu yang diuapkan,
mentega, dan susu kering atau bubuk. Karena sifat susu yang mudah rusak, maka
pengawetan sangat diperlukan. Sebelum penggunaan plastik meluas, susu awalnya
di kemas dalam botol kaca. Penggunaan botol kaca semakin kurang jaman sekarang
ini. Kebanyakan orang membeli susu dalam kotak plastik atau kemasan kotak
kertas berlilin. Cahaya Ultraviolet dari lampu neon (fluorescent lamp)
mampu memusnahkan sebagian protein dalam susu, jadi banyak perusahaan yang
dulunya mengedarkan susu dalam kemasan plastik jernih kini beralih kepada bahan
yang lebih tebal dan dapat menghalangi sinar berbahaya. Untuk jenis susu
kental, susu steril dan susu bubuk umumnya diedarkan dalam Kemasan logam atau
kaleng (http://id.wikipedia.org/wiki/susu).
Produk susu kental manis, susu bubuk, dan susu steril seringkali dibuat
dalam kemasan yang terbuat dari gelas, plastik, dan kaleng dimaksudkan untuk
menghindari pengaruh sinar matahari, lama pengemasan, penyimpanan dan
lain-lain. Dan akibat dari
pengemasan itu juga, maka produk sering mengalami kerusakan baik secara
mikrobiologis, mekanis maupun kimiawi. Kerusakan produk secara kimia disebabkan
karena adanya interaksi antara produk yang dikemas dengan komponen penyusun
kemasan. Bahan-bahan dari kemasan akan bereaksi membentuk persenyawaan dengan
zat-zat yang terkandung dalam produk susu. Hal ini berakibat pada produk yang
dikemas akan tercemari oleh komponen-komponen yang lain dalam kemasan (Deman,
1997).
1.2 Manfaat Makalah
Manfaat
dari penulisan makalah ini yaitu mahasiswa yang mengikuti mata kuliah dapat memahami tentang susu kental manis.
1.3 Tujuan Makalah
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang apa peran susukental
manis terhadap kebutuhan makhluk hidup.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Susu
dan dan produk-produk susu seperti susu skim dan susu krim, es krim, mentega, yogurt,
susu kental manis, susu yang diuapkan (evaporated milk), susu kering
(susu bubuk) dan berbagai macam hasil olahan susu lainnya dikenal sebagai bahan
makanan yang bergizi tinggi karena susu mempunyai komposisi zat gizi yang
sangat lengkap untuk mencukupi kebutuhan proses metabolisme dalam tubuh. Selain
susu yang mempunyai komposisi zat pembangun yang kompleks, susu juga mengandung
mineral penting seperti Mg, Ca, K, Cl, dan mineral-mineral lain seperti Fe, Zn
dan Mn (Soeparno, 1991).
Ditinjau dari komposisi kimianya,
susu merupakan minuman bergizi tinggi dan merupakan bahan makanan yang istimewa
bagi manusia karena kelezatan serta komposisi yang ideal selain mengandung
semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh, semua zat makanan yang terkandung didalam
air susu dapat diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh tubuh. Akan tetapi sama
halnya dengan komoditas pertanian pada umumnya, susu dapat dengan mudah rusak
oleh mikroorganisme (Wahyudi, 2006). Dengan adanya teknologi pengolahan atau pengawetan bahan makanan, maka hal
tersebut diatas dapat diatasi, sehingga air susu akan beraroma enak dan banyak
disukai orang. Adapun prinsip dasar dari pengolahan air susu adalah
pasteurilisasi dan sterilisasi. Apabila tidak dilakukan dengan sempurna maka
air susu dikhawatirkan akan terkontaminasi. Terlebih-lebih bila alat penyimpan
air susunya (milk can) tidak dibebas hamakan terlebih dahulu. Pengolahan
air susu sapi dimaksudkan untuk mendiversifikasikan air susu sapi menjadi bahan
makanan dalam berbagai bentuk. Selain itu untuk menghindari agar air susu sapi
tidak menjadi mubazir atau terbuang percuma. Sebagaimana kita ketahui bahwa air
susu sapi murni hanya mampu bertahan dalam waktu kurang dari 24 jam. Lewat dari
batas waktu tersebut kalau tidak bisa memanfaatkannya, maka air susu akan
terbuang percuma dan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit nilainya (Saleh,
2004).
BAB III
SUSU KENTAL MANIS
3.1 Pengertian Susu Kental Manis
Susu kental, atau lebih umum susu kental manis, adalah susu yang airnya dihilang kan dan ditambahkan gula,
sehingga menghasilkan susu yang sangat kental dan dapat bertahan selama satu
tahun bila tidak dibuka. Susu kental manis sering ditambahkan pada hidangan
penutup, pada umumnya kue. Di Rusia, susu kental manis dikenal sebagai
"cгущёнка" (sguschyonka). susu kental manis ini umumnya tidak
cocok untuk bayi atau anak-anak karena sudah ditambahkan gula dan lemak pada
kandungan susu telah dukurangi
3.2 Pengertian
Susu
Susu adalah
cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan
padat. Susu binatang (biasanya sapi)
juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim,keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi
manusia.
Dewasa ini, susu
memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif, susu membantu
pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu
membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu mengandung banyak vitamin dan protein.
Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu. Sekarang banyak susu
yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari ini agar orang tertarik untuk
membeli dan minum susu. Ada juga susu yang berbentuk fermentasi.
3.3 Sejarah
Susu
Pada zaman dahulu, susu telah dipakai sebagai bahan pokok pangan manusia.
Manusia mengambil susu dari hewan yang memiliki kelenjar susu, seperti sapi, kuda dan domba. Sapi dan domba
mulai dijinakkan sejak 8000 SM untuk diambil daging, bulu dan susunya. Di Timur
Tengah, susu bahkan terfermentasi menjadi keju oleh para pengembara gurun di
sana. Diperkirakan susu mulai masuk ke dataran Eropa pada abad 5000 SM melewati daerah
Anatolia. Sementara, susu mulai masuk ke Inggris pada periodeNeolitik.
Penggunaan keju dan susu dari Timur Tengah lewat Turki mulai dikenal oleh bangsa Eropa pada
zaman Pertengahan. Kemudian, pada abad ke-15, para pelaut mulai membawa sapi
perah untuk dipelihara dan diternakkan di dataran Eropa untuk konsumsi susu.
Susu sapi sendiri baru dikenal oleh bangsa Indonesia lewat penjajahan Hindia Belanda pada
abad ke 18.
3.4 Manfaat Susu
Karena memiliki
kandungan nutrisi tersebut, maka susu memiliki manfaat yang tidak sedikit,
diantaranya:
Ø
Mencegah osteoporosis dan
menjaga tulang tetap kuat. Bagi anak-anak, susu berfungsi untuk pertumbuhan
tulang yang membuat anak menjadi bertambah tinggi.
Ø
Menurunkan tekanan darah.Mencegah kerusakan gigi dan menjaga kesehatan mulut.
Ø
Susu mampu mengurangi keasaman mulut, merangsang
air liur, mengurangi plak dan mencegah gigi berlubang.
Ø
Menetralisir racun seperti logam atau timah yang
mungkin terkandung dalam makanan.
Ø
Mencegah terjadinya kanker kolon atau kanker
usus. Mencegah diabetes.
Ø
Mempercantik kulit, membuatnya lebih bersinar.
Ø
Membantu agar lebih cepat tidur. Hal ini karena
kandungan susu akan merangsang hormon melatonin yang akan membuat tubuh mengantuk.
3.5 Jenis Susu
Jenis-jenis susu yang tersedia di
pasaran juga bermacam-macam. Ada istilah-istilah yang dikatakan sebagai zat
yang terkandung dalam susu yang mungkin belum Anda ketahui. Beberapa istilah
tersebut yaitu:
3.5.1 Susu Skim (Skim Milk) dan Susu Krim (Whole Milk / Full Cream)
Susu Skim adalah susu segar yang
tertinggal setelah krim diambil sebagian atau seluruhnya. Susu skim mengandung semua zat makanan dari susu
kecuali lemak dan vitamin yang larut dalam lemak.
Susu Krim atau biasa dikenal dengan nama Full
Cream adalah bagian dari susu yang kaya akan lemak yang timbul ke bagian
atas dari susu pada waktu didiamkan ataupun dipisahkan dengan sentrifugal.
3.5.2 Susu Kental Manis dan Susu yang
diuapkan
Secara umum istilah susu kental manis
berarti susu yang dimaniskan, yakni susu yang berbentuk cairan kental, warna
putih kekuningan atau warna lain yang tergantung dari aroma yang ditambahkan,
dengan bau dan rasa khas.
Susu kental tak manis atau biasa disebut
dengan susu yang diuapkan (evaporated milk) adalah susu dimana proses
pembuatannya hampir sama dengan susu kental manis hanya dengan sedikit
perubahan dengan tidak dilakukan penambahan sukrosa (Anonim, 1994).
3.5.3
Susu Kering atau susu bubuk
Produk-produk
susu kering atau tepung susu adalah produk susu berwarna putih kekuningan, bau
dan rasa khas susu, yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian besar air dari
susu dengan cara pengeringan yang pada umumnya melalui proses pengabutan,
dibuat sebagai kelanjutan dari proses penguapan biasa kadar air dikurangi
sampai di bawah 5 % dan sebaiknya harus kurang dari 2 %.
3.5.4
Susu Steril
Susu
steril adalah produk susu yang diperoleh dengan cara mensterilkan susu pada
suhu tidak kurang dari 100 ºC selama waktu yang cukup untuk mencapai keadaan
steril komersial, dan dikemas secara hermetis (proses pencegahan pembusukan
produk pada penyimpanan dengan waktu yang lama) .
3.5.5 Susu
UHT ( Ultra High Temperature Milk )
Susu
UHT ini adalah produk susu yang diperoleh dengan cara mensterilkan susu pada
suhu tidak kurang dari 135 ºC selama 2 detik dan segera dikemas dalam wadah
steril secara aseptis (pembebasan dari mikroorganisme biologis dengan cara
dipanaskan pada suhu lebih dari 100 °C).
3.5.6 Es Krim
(Ice cream)
Es
Krim yakni susu dengan penambahan lemak susu ataupun dapat berupa lemak nabati
atau krim maupun mentega dan dapat pula berupa campurannya dengan gula dan
dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain.
3.5.7 Keju (Cheese)
Keju
berupa produk susu berbentuk padat atau setengah padat yang diperoleh dengan
cara mengkoagulasikan susu, krim, susu skim, komponen susu ataupun dapat berupa
campurannya dengan enzim lainnya dengan atau tanpa penambahan rempah-rempah,
dan bahan tambahan makanan yang diizinkan (Anonim, 1994).
3.5.8 Mentega;
Butter
Menurut
Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3744-1995), mentega adalah produk makanan
berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya,
dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang diizinkan, serta
minimal mengandung 80 % lemak susu.
Mentega
dapat dibuat dari lemak susu (terutama lemak susu sapi) yang manis (sweet
cream) atau asam. Mentega dari
lemak susu yang asam mempunyai cita rasa lebih kuat (Astawan, 2007).
3.6 Syarat
susu yang baik
Saat masih berada di
dalam kelenjar susu, susu
dinyatakan steril. Namun,
apabila sudah terkena udara, susu sudah
tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak
faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih,
dan tingkat keasaman.
Warna susu bergantung
pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan pakannya. Warna susu normal
biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putihnya
merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran lemak, protein, dan
mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang larut menciptakan warna kuning,
sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul.
Susu terasa sedikit
manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah
sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak
penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung
susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah
berubah bila terkena faktor di atas.
Berat jenis air susu
adalah 1,028 kg/L. Penetapan
berat jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis
ini dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena
gas di dalam susu. Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP,
yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu. Titik
beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah
100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan apabila
dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak karena titik
didih dan titik beku air yang berbeda. Susu segar mempunyai sifat amfoter,
artinya dapat berada di antara sifat asam dan sifat basa. Secara alami pH susu
segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun aktivitas bakteri.
3.7 Komposisi Susu
Secara alamiah yang dimaksud dengan susu adalah hasil pemerahan sapi atau
hewan menyusui lainnya, yang dapat dimakan atau dapat digunakan sebagai bahan
makanan, yang aman dan sehat serta tidak dikurangi komponen-komponennya atau
ditambah bahan-bahan lain. Sebagai bahan makanan/minuman susu mempunyai nilai
gizi yang tinggi, karena mengandung unsur-unsur kimia yang dibutuhkan oleh
tubuh seperti Kalsium, Phosphor, Vitamin A, Vitamin B dan Riboflavin yang
tinggi. Komposisinya yang mudah dicerna dengan kandungan protein, mineral dan
vitamin yang tinggi, menjadikan susu sebagai sumber bahan makanan yang
fleksibel yang dapat diatur kadar lemaknya, sehingga dapat memenuhi keinginan
dan selera konsumen. Susu termasuk jenis bahan pangan hewani, berupa cairan
putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara
pemerahan.
Susu
yang baik apabila mengandung jumlah bakteri sedikit, tidak mengandung spora
mikrobia pathogen, bersih yaitu tidak mengandung debu atau kotoran lainnya, mempunyai
cita rasa (flavour) yang baik, dan tidak dipalsukan. Komponen-komponen
susu yang terpenting adalah protein dan lemak. Kandungan protein susu berkisar
antara 3 - 5 persen sedangkan kandungan lemak berkisar antara 3 - 8 persen.
Kandungan energi adalah 65 kkal, dan pH susu adalah 6,7. Komposisi air susu
rata-rata adalah sebagai berikut : Air (87,90%); Kasein(2,70%); Lemak (3,45%);
Bahan kering (12,10%); Albumin(0,50%); Protein (3,20%); Bahan Kering Laktosa
(4,60%); Vitamin, enzim, gas (0,85 %).
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Secara umum istilah susu kental manis
berarti susu yang dimaniskan, yakni susu yang berbentuk cairan kental, warna
putih kekuningan atau warna lain yang tergantung dari aroma yang ditambahkan,
dengan bau dan rasa khas.
Produk susu kental manis, susu bubuk, dan
susu steril seringkali dibuat dalam kemasan yang terbuat dari gelas, plastik,
dan kaleng dimaksudkan untuk menghindari pengaruh sinar matahari, lama
pengemasan, penyimpanan dan lain-lain
4.2 Saran
Penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
1994, Kumpulan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Makanan edisi III,
Depkes RI Dirjen POM, Yogyakarta. Hal 317-325.
Astawan, M., 2007, Jangan Takut
Mengonsumsi Mentega dan Margarin, Departemen Teknologi Pangan dan Gizi IPB,
http://www.Kompascybermedia/ berita =040504928.
Deman, J.M.,
1997, Kimia Makanan, ITB Bandung, hlm. 232,233.
Saleh, E., 2004, Dasar Pengolahan Susu dan Hasil
Ikutan Ternak, Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=index&req=getit&lid=802,
hlm : 1, 2, 10,11.
Soeparno, 1991, Prinsip Kimia dan
Teknologi Susu, Pusat Antar Universitas (PAU) Pangan dan Gizi, UGM.
Winarno, F.G., 2002, Kimia Bahan Pangan
Dan Gizi, PT . Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar