PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) adalah suatu bentuk kuliah kerja kepada masyarakat dalam bentuk pendidikan kepada masyarakat dalam mengaplikasikan kepada masyarakat ilmu yang telah didapatkan di perguruan tinggi atau di bangku kuliah.
KKN merupakan satu istilah baru yang dipakai oleh para elit politik sebagai salah satu istilah yang sangat populer di kalangan masyarakat yaitu Korupsi, Kokulusi dan Nepotisme maka oleh karena itu dalam memenuhi Tiga tuntutan Tri Dharma Perguruan tinggi dari nama KKN di ubah menjadi KKM dengan arti (Kuliah Kerja Mahasiswa).
Dilaksanakannya kegiatan KKM semata-mata bukanlah untuk mencari pengalaman, jodoh menghambur-hamburkan uang atau hanya sekedar mengukuti Akademik, melainkan ada empat sasaran yang saling berkaitan, yaitu :
- Bagi Masyarakat
Dengan adanya mahasiswa pengabdian maka masyarakat dapat memporoleh bantuan baik pemikiran maupun tenaga, sehingga dapat membantu dalam menumbuhkan potensi sumber daya yang akhirnya dapat berkembang secara mandiri. Selain itu juga dapat tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam bidang pembangunan dan pembaharuan di bidang agama.
- Bagi Pemerintah
Kehadiran peserta KPM dapat membantu percepatan proses pembangunan yang selama ini ada sedikitnya hambatan-hambatan di dalam meningkatkan sumber daya manusia, dan dapat membantu akses kemitraan dan komonikasi timbal balik antara pemerintah dan perguruan tinggi.
- Bagi Mahasiswa
Mahasiswa yang melaksanakan KPM akan membantu dirinya sendiiri dalam mendewasakan cara berpikir, bersikap, bertindak, bersabar di tengah-tengah masyarakat yang berbagai macam sifatnya, yang kesemua itu juga membiasakan mahasiswa bekerj sama dalam menyelesaikan permasalahan.
- Bagi Perguruan Tinggi
Bagi perguruan tinggi khususnya Universitas Serambi Mekkah akan mendapat masukan bagi penyelenggara pendidikan/pengajaran, dan suatu ajang promosi ketengah-ketengah masyarakat pedesaan. Serta meningkatkan partisipasi dan peran dalam melaksanakan pembangunan di bidang agama terutama dalam menanggapi penerapan syari’at islam di Nanggrou Aceh Darussallam.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan KKM ini yaitu :
a. Menghasilkan sarjana yang menghayati permasalahan masyarakat dalam pembangunan dan mampu memecahkannya secara pragmatis.
b. Membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berpikir yang luas, sehingga lebih siap dan lebih matang dalam memasuki lapangan kerja atau sebagai kader-kader pembangunan.
c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan mandiri.
d. Mendinamiskan masyarakat dalam proses konteks pembangunan dengan cara menalarkan IPTEKS untuk menggerakkan masyakat dalam pembangunan.
e. Mendekatkan Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian pada masyarakat untuk memperbanyak keterlibatan dengan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan KKM ini yaitu :
a. Mendapatkan cara berpikir dan bekerja sama secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya kerja sama antar sektor.
a. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.
b. Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
c. Memperdalam penghayatan mahasiswa tentang kemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
d. Mendapatkan ilmu, teknologi dan seni pada sektor berbagai ilmu pengetahuan dari masyarakat yang selama ini belum pernah kita ketahui.
I. GAMBARAN UMUM LOKASI
2.1 Keadaan Geografis
Secara Administratif posisi Gampong Keureuweung Blang pada saat sekarang berada dalam Kecamatan Kuta Cot Glie, yang berjarak dari Kecamatan ± 5 Km, yang melalui 6 (enam) gampong yaitu Gampong Lamtui, Gampong Lambeugak dan Gampong Lamleupung, Gampong Keumireu, Gampong Cot Bayu dan Gampong Gleejai. Warga Gampong Keureuweung Blang pada umumnya berkerja dibidang pertanian baik sebagai Petani, Peternak dansebagian kecil yang berkerja dibidang pertanian seperti Pegawai Negeri Sipil, Pedagang dan Guru.
Kondisi fisik Gampong Keureuweung Blang ditinjau dari segi pemamfaatan lahan/lingkungannya, dapat dibagi dalam beberapa unsur pemanfaatan, yaitu :
· Perumahan dan pemukiman
· Areal persawahan
· Areal perkebunan
· Jalan (menghubungkan beberapa gampong yang ada disekitarnya)
Dilihat dari letak geografis gampong, Gampong Keureuweung Blang adalah salah satu dari bagian Pemerintahan Kecamatan Kuta Cot Glie dengan batas-batas Gampong sebagai berikut :
· Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Gleejai
· Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Keureuweung Krueng
· Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Baksukon
· Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Bungsimek
2.2 Keadaan Demografi
Gampong Keureuweung Blang merupakan satu gampong yang terbagi 3 (tiga) dusun, yaitu Dusun Maju, Dusun Tengoh dan Dusun Batasan. Letak desa tersebut tepat setelah melewati beberapa desa merupakan perbatasan antara Gampong Gleejai dan Keureuweung Krueng.
Desa Keureuweung Blang memiliki,453 Jiwa yang terbagi kedalam, 125 Kepala Keluarga. Untuk lebih jelas lihatlah tabel berikut ini :
Tabel 1. keadaan jumlah penduduk Desa Keureuweung Blang
No | Dusun | KK | LK | PR | Jumlah |
1 | Ds.maju | 43 | 72 | 82 | 154 |
2 | Ds.Teungoh | 38 | 77 | 63 | 140 |
3 | Ds.batasan | 44 | 87 | 83 | 170 |
| Total | 125 | 236 | 228 | 472 |
Desa Keureuweung blang memiliki beberapa fasilitas yang terdiri dari : 1 Meunasah, 1 gedung PKK, 1 TK, 1 Sekolah SD/MI,1 Pukesmas,1 Balai pengajian, 110 Rumah Penduduk, dan beberapa fasilitas lainnya.
Tabel 2. Sarana dan Prasarana Gampong Kereweung Blang
Tahun 2011
No | Nama Sarana | Bidang | Jumlah Unit |
1 | Mesjid | Agama | - |
2 | Meunasah | Agama | 1 |
3 | Balai Pengajian | Agama | 2 |
4 | Pukesmas | Kesehatan | 1 |
5 | Lapangan bola | Olahraga | 1 |
6 | Pos kamling | Keamanan | 1 |
7 | WC Umum | Kesehatan | 4 |
8 | Sarana air bersih | Kebersihan | 2 |
9 | Gedung PKK | Administrasi | 1 |
10 | TK | Pendidikan | 1 |
11 | SD | Pendidikan | 1 |
Jumlah | 15 Unit |
Kondisi Ekonomi masyarakat Gampong Keureuweung Blang sebagai petani, buruh dan tukang, namun sesuai dengan nama Gampong Keureuweung Blang yang berbatasan langsung dengan pergunungan tidak banyak mengalami perubahan signifikan, semenjak gampong ada hingga sekarang pekerjaan masyarakat masih dinominasi oleh petani akan tetapi petani dibidang pertanian, peternakan dan perkebunan. Hanya segelintir penduduk yang mencari nafkah secara berdagang, supir, Guru Honorer, Pekerja swasta dan PNS, dan beberapa mata pencaharian lainnya tetapi profesi sebagai petani masih menempati urutan tertinggi.
Kondisi Demografi Gampong Keureuweung Blang meliputi : jumlah penduduk (data akhir tahun 2010) mencapai 453 jiwa, dengan jumlah laki-laki 175 jiwa dan jumlah perempuan 278 jiwa. Jumlah KK (kepala keluarga) 255 yang tersebar dalam 3 (tiga) dusun, sedangkan jarak antara Gampong Keureuweung Blang dengan Pusat Kecamatan ialah ± 5,0 Km.
2.3 Permasalahan di Lokasi
2.3.1 Bidang Pertanian
· Lahan pertanian untuk tanaman pangan sangat buruk disebabkan oleh jenis persawahannya tadah hujan yang pertaniannya satu tahun sekali.
· Sumber air untuk melakukan budidaya pertanian sangat tidak memungkinkan dalam melakukan budidaya tanaman baik berupa tanaman hortikultura,pangan dan tanaman farmaka.
· rigasi Di dsa keureuweung blang sangat buruk hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian dari jajaran pemerintah yang adadi Aceh Besar
2.3.2 Bidang Pemerintahan
· Kurangnya sarana dan prasarana tempat dalam mufakat sebuah desa yang ada didesa keureueng blang.
· Lebih mementingkan urusan sendiri dari pada bekerjasama dalam melakukan sebuah program baik dari pemerintah maupun masyarakat
2.3.3 Bidang Hubungan Masyarakat
· kurangnya kesadaran warga atau motivasi dalam hal ketertiban dalam mengikuti kegiatan merupakan kesulitan tersendiri bagi kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa untuk menertibkan peserta kegiatan dalam hal ini warga sehingga pada akhirnya kami berperan sebagai subjek dan warga sebagai objek.
2.3.4 Bidang Komunikasi
· Kurangnya Ilmu pengetahuan dan keterbatasan masyarakat desa dalam berbahasa indonesia.
· Kurangnya media masa dan jejaring sosial seperti internet serta surat kabar.
II. PROGRAM KERJA
.
3.1 Kegiatan Pembuatan susu kedelai
3.1.1 Tempat dan Waktu
Pembuatan susu kedelai dilaksanakan di balai Desa Keureuweung Blang pada hari sabtu tanggal 9 Juli 2011 pukul 16.30 WIB.
3.1.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah:
· Kompor
· Panci
· Baskom
· Saringan
· Blender
Bahan yang digunakan adalah :
· Kedelai 2 Kg
· Gula Pasir 1 Kg
· Air secukupnya
3.1.3 Jenis Masyarakat Sasaran
Jenis masyarakat sasaran pada kegiatan pembuatan susu kedelai ini adalah ibu-ibu dan anak-anak.
3.1.4 Teknik Pelaksanaan
· Kedelai dibersihkan dengan menggunakan air bersih kemudian direndam selama 9 jam agar pengelupasan kulit kedelai mudah dilakukan.
· Kulit kedelai dibersihkan untuk menghilangkan aroma dari kacang kedelai.
· Kacang kedelai yang sudah terkelupas kulitnya kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender sedikit demi sedikit kemudian disaring untuk memisahkan ampasnya agar mendapatkan ekstrak kedelai
· Ekstrak kedelai kemudian dimasak hingga mendidih dan dimasukkan gula pasir dan vanili secukupnya.
· Setelah mendidih susu siap disajikan dan dibagikan kepada ibu-ibu dan anak-anak.
3.2 Kegiatan Bimbingan Belajar
3.2.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan bimbingan belajar Bahasa Inggris dilaksanakan di balai Desa Keureuweung Blang dimulai pada tanggal 8 Juli 2011- 22 Juli 2011, kegiatan ini dilakukan seminggu tiga kali pada pukul 16.30 WIB.
3.2.2 Alat dan Bahan
Alat yang disediakan adalah:
· Buku tulis 2 lusin
· Spidol 2
· Papan tulis
· Pensil 2 lusin
3.2.3 Jenis Masyarakat Sasaran
Jenis masyarakat sasaran pada kegiatan bimbingan belajar ini adalah dan anak-anak kelas 3 SD hingga kelas 3 SMP.
3.2.4 Teknis Pelaksanaan
· Pertemuan I (08-07-2011) : anak-anak diajarkan alfabeth dalam bahasa inggris
· Pertemuan II (10-07-2011) : anak-anak diajarkan cara memperkenalkan diri dalam
bahasa inggris
· Pertemuan III (13-07-2011) : anak-anak diajarkan bagian tubuh dalam Bahasa
Inggris
· Pertemuan IV (14-07-2011) : anak-anak diajarkan pengenalan Microsoft word
· Pertemuan V (15-07-2011) : anak-anak diajarkan beberapa kosa kata dalam
Bahasa Inggris
· Pertemuan VI (16-07-2011) : anak-anak diajarkan pengenalan bagian-bagian
perangkat lunak
· Pertemuan VII (18-07-2011) : anak-anak diberikan evaluasi yang telah mereka
dapat dari pertemuan sebelumnya.
· Pertemuan VIII (20-07-2011) : mengadakan permainan terhadap beberapa kosa kata
yang telah diajarkan agar mereka mudah mengingat
kosa kata dalam Bahasa Inggris.
· Pertemuan IX (22-07-2011) : cerdas cermat dan evaluasi terhadap pembelajaran
pada pertemuan sebelumnya.
3.3 Kegiatan Pembuatan Kue Sus
3.3.1 Tempat dan Waktu
Pembuatan kue sus dilaksanakan di balai Desa Keureuweung Blang pada hari senin tanggal 19 Juli 2011 pukul 16.30 WIB.
3.3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah:
· Kompor
· Oven
· Loyang
· Panci
· Timbangan
· Baskom
Bahan yang digunakan adalah :
· Telur 3 butir
· Mentega 100 gram
· Air 100 ml
· Tepung terigu 130 gram
· Garam secukupnya
· Srikaya
· Ragut
3.3.3 Jenis Masyarakat Sasaran
Jenis masyarakat sasaran pada kegiatan pembuatan kue sus ini adalah ibu-ibu dan remaja putri.
3.3.4 Teknik Pelaksanaan
· Air dan mentega dimasak didalam panci sampai meleleh, kemudian masukkan tepung terigu sebanyak 130 gr aduk rata kemudian masukkan telur satu-persatu sampai adonan kalis.
· Kemudian adonan dicetak diatas loyang kemudian dimasukkan kedalam oven dengan suhu 180º selama 30 menit.
· Setelah adonan matang masukkan srikaya atau ragut kedalam kue sus.
· Kue susu siap dinikmati dan dibagikan ke masyarakat yang hadir.
3.4 Kegiatan Pembuatan Es Kopyor
3.4.1 Tempat dan Waktu
Pembuatan Es Kopyor dilaksanakan di balai Desa Keureuweung Blang pada hari selasa tanggal 20 Juli 2011 pukul 16.30 WIB.
3.4.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah:
· Kompor
· Panci
· Baskom
Bahan yang digunakan adalah :
· Agar-agar 4
· Gula Pasir 1 Kg
· Sirup
· Buah Alpukat, sawo, nangka, kelapa muda
· Es batu
· Santan
· Air secukupnya
3.4.3 Jenis Masyarakat Sasaran
Jenis masyarakat sasaran pada kegiatan pembuatan es kopyor ini adalah ibu-ibu dan remaja perempuan.
3.4.4 Teknik Pelaksanaan
· Nangka, alpukat, agar-agar dan sawo dipotong kecil dan kelapa muda diparut
· Masukkan kedalam wadah air dan santan larutkan sirup dan masukkan segala macam buah kedalam wadah, kemudian masukkan sedikit demi sedikit agar-agar yang masih cair kedalam wadah aduk-aduk, masukkan kelapa muda dan air nya. Es kopyor siap disajikan dan dibagikan kepada ibu-ibu yang hadir dibalai desa.
3.5 Pembuatan Pamplet Nama Dusun, No Rumah dan Pamplet Selamat Datang
3.5.1 Tempat dan Waktu
Pembuatan nama dusun dilaksanakan di balai Desa Keureuweung Blang pada hari jumat tanggal 8 – 19 Juli 2011 pukul 15.00 WIB .
3.5.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah:
· Palu
· Penggaris
· Gergaji
· Pinsil
· Kertas pasir
· Kuas
Bahan yang digunakan adalah :
· Cat putih dan hijau
· Cat semprot
· Paku
· Triplek
· Kayu
3.5.3 Jenis Masyarakat Sasaran
Jenis masyarakat sasaran pada kegiatan pembuatan pamplet nama dusun adalah seluruh warga Desa Keureuweung Blang dan semua warga yang berkunjung ke desa Keureuweung Blang.
3.5.4 Teknik Pelaksanaan
· Pembuatan no rumah : triplek dipotong dengan ukuran 15 x 15 cm, sebanyak ± 130 lembar selanjutnya bagian dasar triplek dicat dengan warna putih. Pembuatan nama dusun : kayu dibentuk segi empat sebanyak 3 batang dengan tinggi 2 m lebar 10 cm. Pembuatan pamplet Selamat datang dengan ukuran panjang 1 m, lebar 1 m, tinggi 2 m.
· Pencetakan nomor rumah untuk ditempel di triplek lalu dicat dengan menggunakan cat semprot warna hijau. Pencetakan nama dusun dan pamplet Selamat datang
· Selanjutnya ditempel no rumah yang telah siap kerumah-rumah warga sekaligus pendataan warga Desa Keureuweung Blang, serta dipasang nama dusun dan pamplet selamat datang.
3.6 Kegiatan Pembuatan Bedeng
3.6.1 Tempat dan Waktu
Pembuatan bedeng dilaksanakan disebelah balai Desa Keureuweung Blang pada hari jumat tanggal 13 Juli 2011 pukul 10.00 WIB .
3.6.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah:
· Cangkul
· Garu
· gembor
· lam
Bahan yang digunakan adalah :
· Benih kangkung
· Serbuk gergaji
· Kompos
3.6.3 Jenis Masyarakat Sasaran
Jenis masyarakat sasaran pada kegiatan pembuatan bedeng dan penanaman benih kangkung adalah semua masyarakat Desa Keureuweung Blang.
3.6.4 Teknik Pelaksanaann
· Pembersihan dan pemisahan bahan-bahan organik dan anorganik
· Tanah digemburkan dan dibuat bedengan dengan lebar 1 meter panjang 3 meter, dengan jumlah bedengannya 4 bedengan.
· Dibuat pagar dengan memanfaatkan bahan yang ada disekitar Desa Keurueweung blang yaitu mengambil kayu yang ada di kilang kayu dan mengambil bambu yang ada di Desa Glei Jay untuk pembuatan pagar.
· Diberian pupuk bokasi dan pencampuran dengan tanah didiamkan beberapa hari.
· Ditanam bibit kangkung dengan jarak tanam antar barisan 10 x 10 cm.
· Dan ditaman tanaman sereh di pinggir-pinggir pagar.
3.7 Pembuatan Teknik Pertanian Vertikultur
3.7.1 Tempat dan Waktu
Pembuatan teknik pertanian vertikultur dilaksanakan di balai Desa Keureuweung Blang pada hari jumat tanggal 17 Juli 2011 pukul 10.00 WIB .
3.7.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah:
· Cangkul
· Sekop
· Pahat
· Tali rafia
· Gergaji
Bahan yang digunakan adalah :
· Paku
· Kayu
· Bambu
· Tanah, sekam, kotoran hewan
· Benih dan bibit
3.7.3 Jenis Masyarakat Sasaran
Jenis masyarakat sasaran pada kegiatan pembuatan teknik vertikultur adalah seluruh warga Desa Keureuweung Blang.
3.7.4 Teknik Pelaksanaan
· Dipotong bambu sepanjang 1 meter dan lebar 40 cm
· Dilubangi bagian tengah dari bambu tersebut yang gunanya sebagaimedia tumbuh tanaman
· Dimasukkan tanah, sekam, kotoran hewan yang telah diaduk dan dicampur kedalam media bambu tersebut.
· Setelah 1 hari benih daun seledri dan bibit bawang ditanaman dimedia bambu tersebut.
· Dibuat tempat penyangga agar bambu bisa rata dan tidak tumpah
· Penyangga tersebut terbuat dari kayu dan dilubangi tengahnya seukuran dengan lebar bambu.
3.8 Kegiatan Pembuatan Pupuk Bokashi
3.8.1 Tempat dan Waktu
Pembuatan pupuk bokashi dilaksanakan di balai Desa Keureuweung Blang pada hari jumat tanggal 18 Juli 2011 pukul 16.00 WIB .
3.8.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah:
· Sekop
· Jankul
· Goni
· Tong sampah
· Plastik besar hitam
Bahan yang digunakan adalah :
· Sekam
· Dedak
· Kotoran
· EM4
· Serbuk gergaji
· Gula pasir
3.8.3 Jenis Masyarakat Sasaran
Jenis masyarakat sasaran pada kegiatan pembuatan bokashi adalah seluruh warga Desa Keureuweung Blang
3.8.4 Teknik Pelaksanaan
· Sekam, dedak, dan kotoran dicampur dan diaduk-aduk hingga merata dengan perbandingan 1 : 1 : 1 dan ditambahkan serbuk gergaji 2 goni serta diberi EM4 sebanyak 10 tutup botol dicampur air sebanyak 1 Liter dan disiram ditempat bokashi yang sudah disediakan
· Masukkan bokashi yang telah dicampur kedalam bak tempat sampah yang telah dibersihkan.
· Tutup bokashi tersebut dengan menggunakan plastik hitam besar dan ditutup besar agar mikroorganisme dapat hidup dan berkembang dengan baik.
III. HASIL KEGIATAN
3.1 Realisasi Program
Dalam menyusun program kerja terlebih dahulu merumuskan masalah sebagai acuan dan landasan dalam menyusun program kerja secara bersama-sama dengan aparatur pemerintah Desa Keureuweueng Blang Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar dan masyarakat desa serta Mahasiswa Kelompok 9 Kuliah Kerja Mahasiswa Universitas Syiah Kuala sehingga hasil rumusan program kerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan yang ada, bukan rancangan sepihak mahasiswa atau masyarakat saja, melainkan hasil mufakat. Adapun program kerja hasil rumusan bersama warga dan mahasiswa adalah :
1. Penanaman benih seledri dan bawang dengan tehnik vertikultur.
2. Demonstrasi Pembuatan Pupuk Bokasi.
3. Gotong Royong dan pengecetan tempat ibadah di Desa Keureuweueng Blang.
4. Pembuatan Bedengan beserta pagar tempat areal pertanian.
5. Budidaya sereh dan kangkung dengan demonstrasi demplot.
6. Pembuatan pamphlet jalan, nomor rumah, nama dusun serta pamphlet selamat datang di desa Keureuweueng Blang.
7. Bimbingan belajar bagi murid SD dan SMP di Desa Keureuweueng Blang.
8. Pelatihan dan pembekalan pengajaran informatika komputer kepada anak-anak di Desa Keureuweueng Blang.
9. Pengadaan gayung, sikat, pembersih kamar mandi di tembat ibadah Didesa
Keureuweueng Blang.
10. Pelatihan pembuatan Kue sus.
11. Pelatihan Pembuatan Susu Soya ( kedelai )
Adapun Program Kerja Tambahan yaitu :
1. Membantu warga menumbuk tepung dengan alat tradisional jengki
2. Membantu mengupas kulit pinang di rumah warga.
3. Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik (Bokasi) serta ikut memanen asam jawa milik warga setempat.
4. Mengikuti kenduri dan pengajian di rumah warga di Desa Keureuweueng Blang.
5. Mengadakan acara perlombaaan perpisahan dengan anak-anak di Desa Keureuweueng
Blang.
6. Muadzin.
3.2 Faktor Pendukung
Beberapa program kerja yang direncanakan dapat terlaksana dan diselenggarakan dengan berhasil tanpa mengalami hambatan. Keberhasilan melaksanakan progaram kerja tersebut karena didorong atau didukung oleh beberapa faktor yang turut menentukan keberhasilan kegiatan dilapangan, faktor-faktor yang mendorong tersebut adalah :
1. Kerjasama Kelompok
` Dengan jumlah 7 orang dan disiplin ilmu yang berlainan dari jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala yang berbeda minat seperti Agronomi, Hama Penyakit Tanaman dan ilmu tanah tidak menjadi hambatan dalam bekerjasama, justru secara bersama-sama menentukan beberapa kegiatan atau program kerja berdasarkan disiplin ilmu dan latar belakang akademis masing-masing sehingga kegiatan yang kami laksanakan bersifat menyeluruh atau komperhensif sehingga kegiatan tersebut melingkupi semua aspek baik dari segi pertanian maupun non-pertanian. Semua berkat kekompakan dan kerjasama yang solid serta saling terbuka dan semua keputusan diambil berdasarkan mufakat dengan jalan musyawarah.
2. Dukungan Aparatur Desa
Dukungan aparatur desa, warga dan tokoh-tokoh masyarakat dalam kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Tahun 2011 Kelompok 9 di Desa Keureuweung Blang Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar merupakan faktor yang cukup dominan dalam menentukan keberhasilan dalam melaksanakan beberapa kegiatan kami di lapangan. Dukungan aparatur pemerintahan Desa Keureuweung Blang merupakan akses dan pintu utama bagi kami dalam menjalankan kegiatan di Desa Keureuweung Blang, karena berkat dukungan aparatur pemerintahan desa sebagai pihak berwenang yang memberikan status legelitas pada kegiatan yang kami laksanakan di Desa.
3. Dukungan Masyarakat
Kelompok 9 Kuliah Kerja Mahasiswa Universitas Syiah Kuala 2011 di Desa Keureuweung Blang Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar dalam merencanakan dan melaksanakan program kerjanya terbatas pada perannya sebagai konseptor dan fasilitator serta masyarakatlah yang diutamakan karena masyarakat setempat lebih mengenal dan mengetahui akan kebutuhannya. Dan semua program kerja dapat terlaksana sesuai dengan kebutuhannya. Dan semua program kerja dapat terlaksana sesuai dukungan dan peran serta masyarakat secara langsung pada kegiatan KKM 2011 di Keureuweung Blang.
Para Pemuda dan Tokoh-tokoh masyarakat serta mahasiswa bekerja secara bersama-sama dalam merencanakan kegiatan dan melaksanakannya sehingga program kerja yang kami rencanakan dan jalankan merupakan kebutuhan masyarakat yang diselanggarakan dan diikuti oleh masyarakat Desa Keureuweung Blang.
4.3 Faktor Penghambat
Adapun beberapa program kerja yang tidak dapat kami laksanakan atau terhambat pada pelaksanaanya, semua karena terhambat oleh beberapa faktor yaitu :
a. Waktu kegiatan, dalam menentukan waktu untuk menyelenggarakan kegiatan selalu mengalami hambatan, karena sebagian warga Desa Keureuweueng Blang bermata pencaharian petani, ojek (RBT), guru. Jam kerja dimulai pagi hari samapai sore hari. Sehingga beberapa kegiatan harus diundur dalam pelaksanaannya. Karena menunggu warga datang terlabih dahulu.
b. Disiplin waktu, pada setiap kegiatan yang kami selenggarakan terdapat pula hambatan yang sangat signifikan yaitu disiplin waktu. Dari beberapa kegiatan yang kami rencanakan akan dilaksanakan pada waktu tertentu namun kenyataan dilapangan setiap kegiatan yang kami laksanakan senantiasa terlambat dari jadwal yang diagendakan.
c. Ketertiban, kurangnya kesadaran warga atau motivasi dalam hal ketertiban dalam mengikuti kegiatan merupakan kesulitan tersendiri bagi kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa untuk menertibkan peserta kegiatan dalam hal ini warga sehingga pada akhirnya kami berperan sebagai subjek dan warga sebagai objek.
4.4 Kemungkinan Keberlanjutan Program
Pada dasarnya untuk berlanjutannya sebuah kegiatan tidak terlepas dari rasa keberasmaan yang ada di desa keureuweueng blang,diman faktor yang paling penting adalah bagaimana kesiapan masyarakat dalam menerima kegiatan yang telah diberikan oleh mahasiswa KKM selama melakukan kegiatan didesa keureuweueng blang.
Selama ± 20 hari adapun kegiatan KKM yang kami lakukan akan berlanjut adalah dari segi pertanian maupun non pertanian seperti :
1. Pembuatan pupuk bokasi dimana bahan-bahan pembuatan pupuk bokasi sangat banyak di desa keureuweueng blang seperti sekam,dedak dan kotoran hewan kegiatan inilah yang mungkin akan berlanjut sampai terus menerus dikarenakan oleh kaya dengan bahan-bahan pembuatan pupuk bokasi di desa tersebut.
2. Vertikultur : keberlanjutan program ini kemungkinan sangat besar dikarenakan oleh bahan-bahan pembuatan sangat mudah di dapat dan tidak banyak membutuhkan lahan yang begitu banyak,hanya saja membutuhkan lahan sedikit dengan budidaya bertingkat.
3. Kue Sus dan Es Kopiyor : Kemungkinan besar kegiatan pembuatan kue sus dapat berlanjut karena alat dan bahannya mudah diperoleh dan hemat biaya sehingga dapat menambah pendapatan keluarga apabila dipasarkan.
IV. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil survei dan analisa kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa di Desa Keureuweueng Blang Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar selama kurang lebih 20 hari bahwa masih banyak permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan dalam upaya membangun dan menggali serta mengolah potensi-potensi yang masih banyak terdapat di daerah pedesaan dalam upaya pembangunan yang adil, merata dan sejahtera. Upaya membangun dan mengolah potensi desa diperlukan peran serta perhatian yang serius dari pemerintah daerah kebupaten dan propinsi untuk menindak lanjuti temuan-temuan Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa sebagai masukan dan acuan dalam melaksanakan pembangunan.
5.2 Saran
Semoga beberapa program kerja yang telah dipaparkan diatas dapat ditindak lanjuti dan menjadi masukan bagi kampus sebagai lembaga pendidikan yang turut serta menentukan perkembangan dan perubahan masyarakat, terutama bagi pemerintah daerah agar dijadikan acuan untuk melaksanakan pemerataan pembangunan dan menggali kembali potensi yang masih banyak belum terolah secara baik yang umum yang tersebar di desa untuk dijadikan aset da masukan pendapatan daerah yang akhirnya akan dikembelikan untuk masyarakat dalam bentuk pembangunan yang merata antara kota dan desa tanpa merubah tatanan social dan daerah yang sudah tertata secara baik. Kemudian saran yang membangun turut serta kami sampaikan untuk dijadikan bahan masukan sebagai evaluasi Kuliah Kerja Mahasiswa kedepan, yaitu :
1) Agar terciptanya tujuan Kuliah Kerja Mahasiswa sebagai bentuk pengabdian dan sebagai upaya pemerataan pembangunan di tingkat desa. Perlunya perbaikan dan penataan kembali konsep KKM yang sistematis, terarah dan terancana serta jelas maksud dan tujuan.
2) Sebaiknya Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa dibentuk sebelum pelaksanaan minimal 4 bulan sebelum pelaksanaan berlangsung sehingga mahasiswa dapat menganalisa dan meninjau daerah KKM sebelum waktu pelaksanaan.
3) Pembekalan teori dan materi tentang Kuliah Kerja Mahasiswa sebaiknya diberikan pada semua anggota KKM bukan hanya ketua ataupun perwakilan kelompok saja.
4) Agar tercapainya tujuan Kuliah Kerja Mahasiswa di daerah tertentu sebaiknya pihak kampus menetepkan batas waktu tertantu pula pada daerah tersebut sebagai objek KKM dalam hitungan tahun pada setiap tahun akademiknya sampai adanya indikator keberhasilan perubahan yang diharapkan.
5) Sebaiknya waktu KKM yang dilakukan jangan terlalu singkat dan masalah dana harus bisa lebih terperinci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar